Sportsradar menawarkan Universal Fraud Detection System (UFDS) gratis kepada federasi olahraga dan otoritas game negara bagian. Langkah ini dilakukan ketika perusahaan melaporkan lonjakan global dalam pengaturan pertandingan di berbagai olahraga profesional.
Pejabat di Sportsradar khawatir dengan apa yang mereka lihat di sistem mereka selama 18 bulan terakhir dan ingin mendapatkan lebih banyak mata untuk mencari potensi penipuan. Sejak April 2020, perusahaan telah mencatat lebih dari 1.100 kejadian mencurigakan di acara olahraga global di 70 negara.
Meskipun pengaturan pertandingan terjadi di setiap olahraga mulai dari tenis meja hingga bola basket, pejabat perusahaan mengatakan bahwa itu paling banyak terjadi di sepak bola. Sebanyak 40 persen kasus penipuan potensial yang mereka identifikasi berasal dari satu olahraga itu saja.
Meskipun pengaturan pertandingan memang terjadi di tingkat nasional, 40 persen penuh dari acara yang dicatat Sportsradar berasal dari sepak bola tingkat bawah dan pemuda.
Pejabat Sportsradar percaya bahwa menawarkan deteksi penipuan gratis kepada federasi olahraga dan pemerintah adalah situasi yang saling menguntungkan. “Ini benar-benar layanan gratis,” katanya. “Anggap itu sebagai alarm pencuri gratis untuk rumah Anda – untuk semua pintu, semua jendela, ruang bawah tanah, untuk pembobolan dan untuk kebakaran,” kata direktur pelaksana Sportsradar Andreas Krannich dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh iGaming Business.
Dia tidak berpikir bahwa pelarangan taruhan di liga tingkat rendah memiliki banyak dampak pada penipuan dengan mengatakan, “Jika Anda mencoba untuk menegakkan larangan, kegiatan itu tidak hanya berjalan di bawah tanah. Konsekuensi seriusnya adalah kurangnya penegakan dan pengawasan untuk menegakkan integritas apa pun. Pasar gelap diciptakan.”
Krannich meninggalkan operator taruhan olahraga dengan peringatan keras bahwa pengaturan pertandingan adalah “kanker” dan “ancaman global.”
